Karakteristik Efusi Pleura pada Penderita Tuberkulosis Paru di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

Abstract

Tuberculosis is a globally significant infectious disease, with pleural effusion as one of its complications remaining a significant challenge. The aim of this study was to analyze the demographic, clinical, and laboratory characteristics of pulmonary tuberculosis patients with pleural effusion undergoing treatment in a hospital. This was a descriptive study, involving 252 patients. Data were obtained from medical records, consisting of demographic characteristics, pleural fluid analysis, and diagnostic markers such as the Rivalta test, lactate dehydrogenase, and total protein. Data were analyzed descriptively. The analysis results showed that the majority of patients were male (67.5%), with the highest age being 26-45 years (51.2%). The results of pleural fluid analysis showed that the most dominant color of the effusion was brownish yellow (36.1%), with a mean pH of 7.62. The mean protein concentration was 2992.81 mg/dL, and lactate dehydrogenase levels were elevated (mean 1191.36 U/L). The Rivalta test, with positive results in 77.8% of cases, provides supporting evidence for the diagnosis of exudative effusion. These results highlight the inflammatory and immune-mediated nature of pleural effusions in pulmonary tuberculosis. In conclusion, this study emphasizes the importance of comprehensive pleural fluid analysis, including macroscopic and biochemical approaches, for the accurate diagnosis and management of pleural effusions in pulmonary tuberculosis.

Keywords: pulmonary tuberculosis; pleural effusion; patient characteristics

ABSTRAK

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang signifikan secara global, dengan salah satu komplikasi yaitu efusi pleura yang tetap menjadi tantangan penting. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik demografis, klinis, dan laboratorium dari pasien tuberkulosis paru dengan efusi pleura yang menjalani perawatan di rumah sakit. Penelitian ini merupakan studi deskriptif, yang melibatkan 252 pasien. Data diperoleh dari rekam medis, terdiri atas karakteristik demografis, analisis cairan pleura, dan penanda diagnostik seperti uji Rivalta, laktat dehidrogenase dan protein total. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar pasien adalah pria (67,5%), dengan usia terbanyak adalah 26-45 tahun (51,2%). Hasil analisis cairan pleura menunjukkan bahwa warna efusi yang paling dominan adalah kuning kecoklatan (36,1%), dengan rerata pH adalah 7,62. Rerata konsentrasi protein adalah 2992,81 mg/dL, dan kadar laktat dehidrogenase meningkat (rerata adalah 1191,36 U/L). Tes Rivalta dengan hasil positif pada 77,8% kasus memberikan data pendukung untuk diagnosis efusi eksudatif. Hasil ini menunjukkan fokus pada sifat inflamasi dan kekebalan yang dimediasi dalam efusi pleura dengan tuberkulosis paru. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menekankan pentingnya analisis cairan pleura yang komprehensif, termasuk pendekatan makroskopis dan biokimia, untuk diagnosis dan manajemen efusi pleura dengan tuberkulosis paru yang akurat.

Kata kunci: tuberkulosis paru; efusi pleura; karakteristik pasien