Pendidikan Kesehatan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Meningkatkan Pengetahuan Anggota PMR tentang Penanganan Fraktur

Abstract

Accident events in schools are very diverse, for example slipping which causes torn or bruised wounds, dislocation to fractures. A fracture is a breakdown of bone continuity due to a collision or blunt trauma from a particular object. Blunt trauma can cause fractures resulting in internal or external bleeding. To prevent injury to the musculoskeletal system, first aid is needed. This study aims to determine the effect of first aid health education on knowledge of fracture management in PMR members. The research design used was an experiment with a pre-experimental design, one group pretest-posttest design. This study uses nonrobability sampling technique with a purposive sampling approach. The study sample was 22 students who were members of the PMR. The instrument of this study was a questionnaire containing demographic data consisting of name, age, gender, class and duration in the organization and questionnaires about knowledge of fracture handling to be used at pretest and posttest. Data processing used the Mc Nemar statistical test with a significant level of α <0.05. The results showed a difference in knowledge before and after being given first aid health education, where the knowledge of PMR members in the good category increased from 63.6% to 95.5%, while poor knowledge decreased from 36.4% to 4.5% after first aid health education. The conclusion of this study is that there is influence (p-value = 0.03) of first aid health education on knowledge of fracture handling in PMR members at Gowa 6 Public High School. Therefore, members of the PMR SMAN 6 Gowa must be provided with knowledge of P3K, especially in handling fractures as an effort to increase knowledge and skills, so that more severe complications can be avoided.
Keywords: health education; knowledge; fracture handling

ABSTRAK

Kejadian kecelakaan di sekolah sangat beragam, misalnya terpeleset yang menyebabkan luka robek atau memar, dislokasi hingga patah tulang (fraktur). Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang akibat adanya benturan atau trauma tumpul dari objek tertentu. Trauma benda tumpul dapat menyebabkan patah tulang yang mengakibatkan perdarahan dalam ataupun luar. Untuk mencegah terjadinya cedera pada sistem muskuloskeletal dibutuhkan pertolongan pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan P3K terhadap pengetahuan penaganan fraktur pada anggota PMR. Desain penelitian yang digunakan yaitu eksperimen dengan rancangan pre eksperimen yaitu one group pretest-posttest design. Penelitian ini menggunakan teknik nonrobability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Sampel penelitian adalah 22 siswa yang merupakan anggota PMR. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner yang berisi data demografi yang terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, kelas dan lama di organisasi serta kuisioner tentang pengetahuan penanganan fraktur untuk digunakan pada pretest dan posttest. Pengolahan Data menggunakan uji statistik Mc Nemar dengan tingkat signifikansi α<0,05. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan P3K, dimana pengetahuan anggota PMR kategori baik mengalami peningkatan dari 63,6% menjadi 95,5%, sedangkan pengetahuan kurang baik mengalami penurunan dari 36,4% menjadi 4,5% setelah dilakukan pendidikan kesehatan P3K. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh (nilai p = 0,03) pendidikan kesehatan P3K terhadap pengetahuan penanganan fraktur pada anggota PMR di SMA Negeri 6 Gowa. Oleh karena itu, anggota PMR SMA Negeri 6 Gowa harus dibekali pengetahuan tentang P3K khususnya dalam penanganan fraktur sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga komplikasi yang lebih parah dapat terhindarkan.
Kata kunci: pendidikan kesehatan; pengetahuan; penanganan fraktur