Potensi Berat Badan Lahir Rendah Sebagai Faktor Risiko Gangguan Pertumbuhan Bayi Berusia 0-12 Bulan
Abstract
Low birth weight remains a health problem in Indonesia because it impacts subsequent growth. The purpose of this study was to analyze the correlation between a history of low birth weight and the growth of infants aged 0-12 months. The study used a cross-sectional design. A total of 48 infants were included in the study, selected using a total sampling technique. Data on birth weight were collected through documentation studies in community health center medical records, while infant growth was determined through weight and length measurements, then referenced to growth standards for weight-for-age, length-for-age, and length-for-weight. The data were then analyzed using the Spearman correlation test. The results showed a p-value of 0.1094, indicating no correlation between a history of low birth weight and the growth of infants aged 0-12 months. Furthermore, it was concluded that there was a tendency for low birth weight to increase the risk of malnutrition, but this was not significant enough. Therefore, a history of low birth weight can still be considered a potential risk factor for malnutrition in infancy, which requires further in-depth research.
Keywords: infant; low birth weight; infant growth
ABSTRAK
Setiap bayi dengan yang berat badan lahir rendah masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, karena berdampak pada pertumbuhan selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi antara riwayat berat badan lahir rendah dengan pertumbuhan bayi berusia 0-12 bulan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi adalah rancangan cross-sectional. Sejumlah 48 bayi dilibatkan dalam penelitian, yang dipilih dengan teknik total sampling. Data tentang berat badan lahir dikumpulkan melalui studi dokumentasi pada rekam medis puskesmas, sedangkan pertumbuhan bayi diketahui melalui pengukuran berat badan dan panjang badan, lalu dirujuk pada ketentuan pertumbuhan berat badan menurut umur, panjang badan menurut umur dan panjang badan menurut berat badan. Selanjutnya dilakukan analisis data dengan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p adalah 0,1094, sehingga dapat ditafsirkan bahwa tidak ada korelasi antara riwayat berat badan lahir rendah dengan pertumbuhan bayi berusia 0-12 bulan. Selanjutnya disimpulkan bahwa ada kecenderungan bahwa BBLSR lebih besar untuk potensi terjadinya kekurangan gizi namun belum cukup signifikan, sehingga bisa dikatakan bahwa riwayat BBLR masih bisa dianggap sebagai potensi risiko terjadinya masalah kekurangan gizi pada masa bayi, yang memerlukan penelitian lebih mendalam.
Kata kunci: bayi; berat badan lahir rendah; pertumbuhan bayi
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.33846/sf16228
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
___________________________________________________________________________________________________________________________________
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES (Journal of Health Research FORIKES VOICE), e-ISSN: 2502-7778, p-ISSN 2086-3098
Volume 1-6 (2010-2015) are available at http://suaraforikes.webs.com)
+6282132259611 (phone and WhatsApp)
___________________________________________________________________________________________________________________________________